Author: kiosgapoktan

Aneka Mie Nusantara non Terigu

Aneka Mie Nusantara

Aneka mi nusantara telah hadir dari Poktan Setia Desa Cikarawang. Ada Mie Ubi Kayu, Mie Jangung, Mie Ubi Ungu, Mie Talas, dan Mie Sorgum. Anda cukup menambahkan bumbu dan mengolahnya sesuai selera. Silahkan hubungi kontak berikut ini apabila tertarik mencobanya:

Kontak:

Pak Ujang

Kelompok Tani Setia

No. HP: 085776571945

Tepung Ubi Ungu Poktan Setia

Tepung Ubi Ungu Setia

Tidak hanya menghasilkan tepung mocaf, Kelompok Tani Setia (Poktan) Setia berusaha menjawab tantangan diversifikasi pangan dengan mengolah ubi ungu menjadi tepung ubi ungu. Tepung ungu cukup diminati pasar karena teksturnya yang halus, warna yang menarik, rasa yang cukup enak, serta baik untuk kesehatan, membuat tepung ini digemari untuk dijadikan olahan pangan non terigu dari umbi-umbian.

Poktan Setia menghasilkan tepung ubi ungu dengan kemasan minimal 500 gram seharga Rp. 12500,-.

Apabila tertarik akan tepung ubi ungu, dapat menghubungi kontak di bawah ini.

Kontak yang dapat dihubungi:

Ujang, Ketua Poktan Setia

No. HP: 0857-7657-1945

Mie Mocaf Setia, Mie Sehat dari Tepung Mocaf

Mie Mocaf Setia

Mie Mocaf ini merupakan produk turunan tepung mocaf yang dibuat oleh Kelompok Tani (Poktan Setia). Mie mocaf ini seperti halnya tepung mocaf bersifat free gluten sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Pembuatan mie mocaf ini tanpa menggunakan bahan pengawet dan diproses di bawah bimbingan Balai Besar (BB) Pasca Panen, Kementan RI. Tekstur Mie Mocaf yang kenyal dengan rasa yang gurih meski tanpa bumbu, dapat menggantikan posisi mie lainnya demi kesehatan.

Mie Mocaf Setia sebelum dimasak

Saat ini Mie Mocaf Setia sedang dikembangkan oleh Poktan Setia sejak bulan Desember 2019.

Apabila ingin merasakan bagaimana sensasi Mie Mocaf, dapat menghubungi kontak di bawah ini. Akan tetapi karena sedang pengembangan, maka stoknya disesuaikan dengan kapasitas produksi.

Mie Mocaf Setia

Harga per bungkusnya adalah Rp. 5000,-

Kontak yang dapat dihubungi:

Ujang, Ketua Poktan Setia

No. HP: 0857-7657-1945

Poktan Andalan Sukses Berusaha Tani Hortikultura di Perkotaan

Usaha sayuran daun organik Poktan Andalan

Lahan sempit dan terkalahkan dengan laju pembangunan fisik tidak membuat kelompok yang berada di area Bogor Barat putus harapan. Potensi yang minim justru mampu berubah menjadi peluang usaha tani di perkotaan yang cukup bernilai tinggi.

Adalah Kelompok Tani (Poktan) Andalan, yang berada di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor telah bertahun-tahun bercocok tanam komoditas hortikultura di perkotaan. Poktan Andalan yang mengusahakan sayuran daun, sayuran buah, hingga bawang merah ini berhasil mengubah lahan minim menjadi potensi usaha tani yang menguntungkan.

Digawangi oleh Pak Dimyati, bersama pengurus seperti Pak Pendi dan Pak Uyat, Poktan ini mengusahakan komoditas sayuran daun organik. Meskipun lahannya tidak luas seperti halnya Poktan lain, tetapi Poktan Andalan mampu menghasilkan panen sayuran secara kontinyu.

Pak Pandi dengan sayuran daunnya

“Kuncinya adalah dilakukan pergiliran penanaman, jadi kalau ada panen sudah tanam lagi, jadi ‘gak keputus panennya” begitu kata Pak Pandi ketika ditemui di area lahan Poktan Andalan di dekat kampus IPB Dramaga.

Lain halnya dengan Pak Pandi, Ketua Poktan Andalan, Pak Dimyati telah sebelumnya mengusahakan berbagai komoditas hortikultura. Mulai dari jagung manis, bunga rosella, semangka, hingga saat ini Beliau tengah mengusahakan komoditas bawang merah di lahan yang terletak dengan lalu lalang kendaraan di jalan lintas kabupaten-kota.

Pak Dimyati dengan usaha bawang merahnya

Melihat usaha taninya yang terlihat berjalan baik, Pak Dimyati yakin kalau mampu panen bawang merah hingga 6 ton seperti halnya panen periode sebelumnya.

Tertarik untuk bekerja sama dengan Poktan Andalan? Silahkan menghubungi ketua kelompok yaitu Bapak Dimyati di nomor telepon 0856-9265-1439.

Keberadaan Poktan Andalan yang berusaha tani di perkotaan membuktikan bahwa dengan lahan minim sekalipun dapat sukses berusaha tani, asalkan jeli melihat pasar dan mau melaksanakannya.

Kelompok Tani Mekar Tetap Tanam Padi di Tengah Pandemic Corona

Pandemic Corona mulai mengganggu aktivitas manusia sejak bulan Januari 2020. Virus yang awalnya muncul di Wuhan China tersebut telah menjalar hingga hampir ke semua negara. Tak terlebih di Indonesia, sejak bulan Maret 2020, pemerintah akhirnya mengumumkan kejadian positif Corona yang sontak membuat masyarakat dan berbagai pihak mulai bersiap menghadapinya.

Hingga bulan April 2020, pandemic Corona ini telah membuat aktivitas perekonomian terganggu. Beberapa sektor telah terkena imbasnya, namun ada juga sektor yang tetap bertahan di tengah pandemic. Salah satunya adalah sektor pertanian yang tetap melaksanakan kegiatan baik on farm hingga off farm.

Kelompom Tani (Poktan) Mekar adalah salah satu contoh dari kegiatan pertanian yang tetap berusaha tani di tengah pandemic. Kelompok ini mulai menanam komoditas strategis nasional, padi, sejak bulan Maret 2020. Di bulan April hingga awal Mei 2020 penanaman padi dijadwalkan selesai dilaksanakan. Selanjutnya para petani melakukan pemeliharaan sambil mengerjakan kegiatan lainnya.

Pak Enin, Ketua Poktan Mekar

Menurut Pak Enin, Ketua Poktan Mekar, urusan pertanian harus tetap dijalankan meski kondisi sedang krisis. Karena urusan pangan itu penting, maka harus tetap dijalankan apapun kondisinya. Yang terpenting tetap dipatuhi protokolnya saat berada di lapangan, maka in syaa Allah kondisi akan aman.

Poktan Mekar adalah salah satu kelompok dari lima kelompok tani yang tetap mengusahakan padi sebagai usaha tani utamanya. Poktan ini mampu menggarap padi hingga dua musim tanam. Setelah dua musim tanam selesai, Poktan Mekar mulai menggarap komoditas palawija seiring dengan datangnya musim kemarau.

“Alhamdulillah, penanaman telah selesai. Selanjutnya kami serahkan kepada Sang Maha Kuasa, semoga hasilnya baik” begitu kata Pak Enin seraya berharap musim tanam kali ini memberikan hasil terbaik.

Koperasi Serba Usaha (KSU) Mandiri Jaya

ksu-mandiri-jaya

Dibentuk pada tahun 2007, awalnya Koperasi Serba Usaha (KSU) Mandiri Jaya bernama LKMA (Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis) Mandiri Jaya yang bernaung di bawah Gapoktan Mandiri Jaya. Pada tahap awal, LKMA ini menghimpun permodalan secara swadaya. Baru kemudian pada akhir tahun 2009, LKMA mendapatkan bantuan dana PUAP dari Kementerian Pertanian sebesar 100 juta rupiah yang diberikan secara bertahap.

Baca ini ya: Gapoktan Mandiri Jaya

Pada tahap penumbuhan, jumlah anggota LKMA Mandiri Jaya adalah 50 orang dan pada saat ini bertambah menjadi 131 orang. Perkembangan dana PUAP berdasarkan hasil RAT tahun buku 2018 sebesar Rp. 171.764.912,- yang menandakan bahwa pengembangan dana PUAP ini terus berjalan di bawah payung LKMA dan Gapoktan Mandiri Jaya.

ksu-mandiri-jaya

Seiring dengan kemajuan yang diperoleh LKMA Mandiri Jaya, maka lembaga keuangan yang digawangi oleh Bapak Napi ini kemudian berganti nama menjadi KSU Mandiri Jaya sejak tanggal 24 Desember 2014. Sejak berganti menjadi koperasi, maka KSU Mandiri Jaya wajib melaksanakan Rapat Anggota Tahunan yang hingga saat ini sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali.

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh KSU Mandiri Jaya dalam rangka menunjang kegiatan antara lain:

No. Fasilitas Jumlah Unit Sumber Kondisi
1. Bangunan
1. Sekretariat 1 Swadaya Baik
2. Fasilitas Kantor
1. Meja tulis 2 Swadaya Baik
2. Kursi 2 Swadaya Baik
3. Lemari arsip 1 Swadaya Baik

Gapoktan Mandiri Jaya

gapoktan-mandiri-jaya

Terbentuknya gabungan kelompoktani (Gapoktan) “Mandiri Jaya” yaitu pada tahun 2007, berawal dari adanya persamaan kepentingan diantara petani-petani yang ada di wilayah desa Cikarawang kecamatan Dramaga, dalam hal komoditi tanaman pangan yang ditanam terutama komoditi umbi-umbian dan juga dalam hal pemasaran hasil panen.

Dalam rangka menyatukan kepentingan yang sama ke arah usaha Agribisnis Terpadu terutama dalam mengakses pasar dan permodalan, petani-petani lainnya yang tergabung dalam kelompoktani tanaman pangan, kelompoktani ternak dan kelompok wanita tani pengrajin olahan hasil pertanian, bergabung menjadi satu membentuk Gabungan Kelompoktani yang bernama Gapoktan “Mandiri Jaya”.

Pada tanggal 7 September 2007 melalui bimbingan Petugas Penyuluh Pertanian yang dikukuhkan melalui rapat pengukuhan Gapoktan serta disahkan oleh Kepala Desa Cikarawang dan Camat Dramaga menjadi GAPOKTAN MADIRI JAYA dengan anggota 154 orang.

Tujuan dibentuknya Gapoktan “Mandiri Jaya” adalah :

  1. Mengembangkan kapasitas pelaku utama dalam berorganisasi yang lebih formal.
  2. Mengembangkan kapasitas pelaku utama dalam mengelola usaha secara lebih efisien dan menguntungkan.
  3. Membantu meningkatkan akses kelompok tani untuk memanfaatkan fasilitas yang ada disekitarnya, seperti subsidi benih, subsidi pupuk, dan lain-lain.
  4. Memberikan pendampingan kepada kelompok tani dalam penumbuhan gabungan kelompok tani kearah kelembagaan yang berbadan hukum melalui proses yang partisipatif dan bertahap serta sesuai dengan kondisi lokal dalam meningkatkan posisi tawar.
  5. Menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan dan kemampuan manajerial pelaku utama dan pelaku usaha.
  6. Memberikan arah dan petunjuk kepada Gapoktan tentang pola penyaluran dan pemanfaatan dana BLM.
  7. Menetapkan arah pengembangan sistem dan usaha agribisnis desa sesuai dengan potensi ekonomi desa PUAP.
  8. Memberikan petunjuk pemanfaatan dana PUAP dalam rangka penumbuhan usaha anggota serta membangun jaringan pasar.

Selanjutnya, seiring dengan berkembangnya zaman dan kebutuhan perekonomian, maka melalui Gapoktan dan LKMA, dibentuklah KEP Tani Jaya Bersama yang menjadi badan usaha Gapoktan Mandiri Jaya di Desa Cikarawang.

Baca ini yuk: KEP Tani Jaya Bersama

Jambu Kristal

jambu-kristal

Jambu Kristal (Buah dan Bibit)

Selain palawija, Desa Cikarawang juga dikenal sebagai penghasil jambu kristal baik buah segarnya maupun perbanyakan bibitnya. Buah jambu kristal menginduk pada Kelompok Tani Subur Makmur yang tersebar di Desa Cikarawang.

Untuk pemesanan silahkan hubungi kontak berikut:

Badri – 082110058827

Irmawan – 08128514791 / 085890852627

Ahmad Bastari – 0817181272

 

Kacang Tanah

kacang-tanah

Kacang Tanah

Komoditas kacang tanah adalah salah satu komoditas unggulan yang ditanam di Desa Cikarawang. Secara umum komoditas ini banyak diusahakan di dua kelompok tani di Desa Cikarawang yaitu Kelompok Tani Hurip dan Kelompok Tani Mekar.

Silahkan menghubungi kontak berikut ini untuk pemesanan:

Kelompok Tani Hurip : Ahmad Bastari – 0817-181-272

Kelompok Tani Mekar: Enin – 0857-7848-2279

KWT Dahlia, Dari Pekarangan Hingga Olahan Pangan

kwt-dahliaKelompok Wanita Tani Dahlia atau disingkat KWT Dahlia adalah kelompok wanita tani yang dibentuk pada tahun 2014 dan berlokasi di Dusun 3 Desa Cikarawang. Berawal dari keinginan untuk mengisi kegiatan melalui olahan pangan, lima orang ibu-ibu yang menjadi pencetus berdirinya KWT Dahlia mulai mendirikan KWT Dahlia sebagai wadah organisasi yang menjembatani anggota untuk belajar dan mampu mengisi aktivitasnya dengan hal yang bermanfaat.

Awalnya KWT Dahlia bergerak dimulai dari kegiatan pemanfaatan pekarangan yang dilakukan secara swadaya. Selama proses tersebut, terjadi dinamika kelompok yang cukup menguji mental para pengurus. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kelompok ini mulai mengambil hati dari dinas maupun instansi terkait berkat kegigihan usaha para pengurusnya.

Kelompok ini kemudian mendapatkan program pengembangan pemanfaatan pekarangan dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor yang membantu mereka dalam menanam aneka sayuran serta buah di pekarangan masing-masing.

kwt-dahliaSelain mengembangkan pekarangan, KWT Dahlia juga concern dalam usaha pengolahan hasil. Berkat kegigihan pengurus dalam mengembangkan produk, beberapa anggota KWT Dahlia mampu mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI dan PIRT dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Berkat sertifikasi tersebut, produk KWT Dahlia mampu menembus pasar baik secara offline maupun online.

Kedepannya, KWT Dahlia masih akan terus mengembangkan produk olahan lain dengan berbahan dasar singkong, ubi jalar, jagung manis, serta komoditas lokal lainnya yang mungkin belum diangkat.

Kecintaan akan pangan lokal bergizi menjadikan kelompok ini terus berinovasi dengan mengikuti aneka macam lomba meskipun belum memperoleh kejuaraan. Bagi mereka partisipasi dalam lomba adalah ajang untuk mengasah kemampuan sekaligus mempelajari teknologi yang diterapkan dari kelompok atau daerah lain.