Pandemic Corona mulai mengganggu aktivitas manusia sejak bulan Januari 2020. Virus yang awalnya muncul di Wuhan China tersebut telah menjalar hingga hampir ke semua negara. Tak terlebih di Indonesia, sejak bulan Maret 2020, pemerintah akhirnya mengumumkan kejadian positif Corona yang sontak membuat masyarakat dan berbagai pihak mulai bersiap menghadapinya.
Hingga bulan April 2020, pandemic Corona ini telah membuat aktivitas perekonomian terganggu. Beberapa sektor telah terkena imbasnya, namun ada juga sektor yang tetap bertahan di tengah pandemic. Salah satunya adalah sektor pertanian yang tetap melaksanakan kegiatan baik on farm hingga off farm.
Kelompom Tani (Poktan) Mekar adalah salah satu contoh dari kegiatan pertanian yang tetap berusaha tani di tengah pandemic. Kelompok ini mulai menanam komoditas strategis nasional, padi, sejak bulan Maret 2020. Di bulan April hingga awal Mei 2020 penanaman padi dijadwalkan selesai dilaksanakan. Selanjutnya para petani melakukan pemeliharaan sambil mengerjakan kegiatan lainnya.

Menurut Pak Enin, Ketua Poktan Mekar, urusan pertanian harus tetap dijalankan meski kondisi sedang krisis. Karena urusan pangan itu penting, maka harus tetap dijalankan apapun kondisinya. Yang terpenting tetap dipatuhi protokolnya saat berada di lapangan, maka in syaa Allah kondisi akan aman.
Poktan Mekar adalah salah satu kelompok dari lima kelompok tani yang tetap mengusahakan padi sebagai usaha tani utamanya. Poktan ini mampu menggarap padi hingga dua musim tanam. Setelah dua musim tanam selesai, Poktan Mekar mulai menggarap komoditas palawija seiring dengan datangnya musim kemarau.
“Alhamdulillah, penanaman telah selesai. Selanjutnya kami serahkan kepada Sang Maha Kuasa, semoga hasilnya baik” begitu kata Pak Enin seraya berharap musim tanam kali ini memberikan hasil terbaik.